C . BILYET GirO
istilah
perbankan untuk suatu cara
pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem
cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (
payee) yang menyimpannya di
bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (
payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
Bilyet Giro adalah suatu perintah tanpa syarat dari
penerbitnya untuk memindahbukukan sejumlah uang yang ada pada bank
dimana penerbit memiliki rekening giro dan dana dalam jumlah yang cukup
kerekening milik pihak yang namanya tersebut dalam bilyet giro tersebut.
a. Pihak-pihak dalam bilyet giro
1) Penarik
2) Bank penyimpan dana / tertarik
3) Bank penerima
4) Pemegang
b. Syarat-syarat formal suatu Bilyet Giro
1) Nama dana nomor biliyet giro yang bersangkutan.
2) Nama bank penyempinan dana / tertarik
3) Perintah tanpa syarat untuk memindahbukukan
4) Nama dan nomor rekening pemegang
5) Nama bank penerima
6) Tempat dan tanggal penarikan
7) Tanda tangan penarik dan stempel jika merupakan badan hukum.
8) Penyebutan jumlah uang yang diperintah transfer
MEKANISME ATAU ATURAN PROSES TRANSAKSI
Fungsi dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2. Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus
mengidentifikasikan data-data transaksi yang dibutuhkan dalam suatu
laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang tidak
dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai
pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan
dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan,
kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan
berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat
jurnalnya.
Bagan Rekening
Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan
Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi
biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang
menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan
tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan
rekening).
Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat
kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi
diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.
Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan
berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang
– Pendapatan – Pendapatan
– Pengeluaran – pengeluaran
– Produksi - Manajemen Sumberdaya
– Keuangan – laporan keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.
Komponen pemrosesan transaksi
Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
Proses
Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Jenis jurnal :
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan
jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas
perusahaan bertambah maka digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal
pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran
kas.
Penyimpanan
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar.
Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan
perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar
disebut “POSTING”
Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File penyimpanan :
1. Master File
Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan.
2. File Transaksi
kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file.
3. File Indeks
Merupakan master file yang berisi data yang digunakan
dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi
No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk
untuk menyesuaikan file piutang (master file).
4. File Tabel
Suatu master file yang berisi data yang digunakan
sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang
bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti
file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif
pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak
penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses
transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen
Pengiriman, faktur, dsb.
Metode pemrosesan Transaksi
1. Batch Processing (Pemrosesan Kelompok)
2. On-Line Processing (Pemrosesan Langsung)
Proses Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu
proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan
informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang
bersangkutan.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang
digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai
transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk
pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi
keuangan perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau
komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak
“dua perkiraan” dan dicatat pada
“dua sisi berlawanan” (Debet dan Kredit). Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut ini kelompok perkiraan dan saldo normalnya :
No
|
Jenis Account
|
+
|
-
|
Saldo Normal
|
1
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
2
|
Akm. Penyusutan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
3
|
Hutang
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
4
|
Modal/Kekayaan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
5
|
Partisipasi Anggota
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
6
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
7
|
Biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian
transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan,
pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam
masing-masing bagian.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah
melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang
tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber
yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas
bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir
adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan
laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi
laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang
terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan
perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi
manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan
demi mencapai kondisi yang diinginkan.
Fungsi dari IS adalah untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Memproses transaksi yang timbul dari sumber ekstern dan sumber intern.
2. Menyiapkan output seperti dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua kegiatan diatas dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Sebelum transaksi diproses, kita terlebih dahulu harus
mengidentifikasikan data-data transaksi yang dibutuhkan dalam suatu
laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang tidak
dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai
pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan
dari bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan,
kemudian pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan
berdasarkan siklus transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat
jurnalnya.
Bagan Rekening
Daftar yang menguraikan semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan
Kegiatan pembuatan bagan arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk membantu dalam pengumpulan maupun pemrosesan transaksi
biasanya diberi suatu kode. Dimana kode adalah suatu kerangka yang
menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi keduanya) untuk memberikan
tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah dibuat (bagan
rekening).
Pengklasifikasian Transaksi
Karena tingkat arus transaksi dalam suatu perusahaan sangat
kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya, maka tiap transaksi
diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.
Siklus transaksi untuk satu perusahaan dengan perusahaan lain akan
berbeda, disini diberi contoh siklus transaksi perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur.
Perusahaan Manufaktur Perusahaan Dagang
– Pendapatan – Pendapatan
– Pengeluaran – pengeluaran
– Produksi - Manajemen Sumberdaya
– Keuangan – laporan keuangan
Dari pengklasifikasian tersebut nantinya dapat dengan mudah dibuat suatu bagan rekening.
Komponen pemrosesan transaksi
Seperti layaknya suatu sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
Proses
Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi.
Jenis jurnal :
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan
jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas
perusahaan bertambah maka digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal
pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran
kas.
Penyimpanan
Media penyimpanan dari transaksi secara manual adalah Buku Besar.
Buku besar ini menyediakan ikhtisar transaksi-transaksi keuangan
perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal kedalam buku besar
disebut “POSTING”
Untuk sistem komputer, posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File penyimpanan :
1. Master File
Merupakan kumpulan catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan dengan keadaan.
2. File Transaksi
kumpulan catatan transaksi yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file.
3. File Indeks
Merupakan master file yang berisi data yang digunakan
dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ : file pelanggan (berisi
No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan sebagai petunjuk
untuk menyesuaikan file piutang (master file).
4. File Tabel
Suatu master file yang berisi data yang digunakan
sebagai referens dalam memproses suatu file. Biasanya berisi data yang
bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti
file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif
pajak penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak
penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses
transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen
Pengiriman, faktur, dsb.
Metode pemrosesan Transaksi
1. Batch Processing (Pemrosesan Kelompok)
2. On-Line Processing (Pemrosesan Langsung)
Proses Pencatatan Akuntansi
Secara umum, akuntansi (accounting) dapat dipahami sebagai suatu
proses kegiatan mengolah data keuangan (input) agar menghasilkan
informasi keuangan (output) yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan atau organisasi ekonomi yang
bersangkutan.
Akuntansi juga dapat diterjemahkan sebagai cara atau metode yang
digunakan untuk menyelenggarakan pencatatan-pencatatan mengenai
transaksi keuangan sehingga menghasilkan informasi yang relevan untuk
pengambilan suatu keputusan.
Transaksi adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi
keuangan perusahaan, atau yang mengakibatkan berubahnya jumlah atau
komposisi persamaan antara kekayaan dan sumber pembelanjaan.
Setiap transaksi akan berpengaruh paling tidak
“dua perkiraan” dan dicatat pada
“dua sisi berlawanan” (Debet dan Kredit). Untuk itu dalam akuntansi dikenal istilah saldo normal. Berikut ini kelompok perkiraan dan saldo normalnya :
No
|
Jenis Account
|
+
|
-
|
Saldo Normal
|
1
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
2
|
Akm. Penyusutan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
3
|
Hutang
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
4
|
Modal/Kekayaan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
5
|
Partisipasi Anggota
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
6
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
7
|
Biaya
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan, sebagai berikut :
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana dilakukan suatu pembagian
transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam jenis-jenis tertentu
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi yang masuk ke dalam penjualan,
pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan lain sebagainya ke dalam
masing-masing bagian.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian data selanjutnya adalah
melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke dalam jurnal yang
tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya. sumber-sumber
yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti kertas-kertas
bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain sebagainya.
3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan
Setelah kedua proses di atas dijalankan, maka proses yang terakhir
adalah melakukan pembuatan kesimpulan dari kegiatan atau pekerjaan
laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang berhubungan dengan keuangan
perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik dalam bentuk laporan rugi
laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat mengetahui apa yang
terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan tujuan
perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi
manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan
demi mencapai kondisi yang diinginkan.